Rabu, 02 Februari 2011

Suatu grup terdapat suatu pernyata'an dimana hari Senin dan Kamis adalah hari dimana pintu surga dibuka. Dan berikut detailnya;


Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatu
apapun akan diampuni dosa-dosanya,
kecuali seseorang yang antara dia dan
saudaranya terjadi permusuhan. Lalu
dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya
berdamai, tundalah pengampunan terhadap
kedua orang ini sampai keduanya berdamai,
tundalah pengampunan terhadap orang ini
sampai keduanya berdamai. ” (HR. Muslim) Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Beliau bersabda: “Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Alloh dalam setiap pekan (Jumu ’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka
semua hamba yang beriman terampuni
dosanya, kecuali seorang hamba yang di
antara dia dan saudaranya terjadi
permusuhan …” (HR. Muslim) Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia mengatakan, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh
dalam melakukan puasa pada hari Senin dan
Kamis ”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad) “Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis, maka aku menyukai
amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku
dalam keadaan berpuasa. ” (HR. At Tirmidzi dan lainnya) Dalam riwayat lain juga dari Ka ’ab bin Malik radhiallahu ‘anhu: “Bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam keluar pada hari Kamis di peperangan
Tabuk, dan (menang) beliau suka keluar (untuk
melakukan perjalanan) pada hari
Kamis. ” (HR.Bukhori) Demikian keutamaan hari Senin dan Kamis, sebagai
umat yang mencintai Nabinya Muhammad saw,
tentu akan mengikuti langkah-langkahnya
(sunnahnya) dan salah satu sunnahnya adalah
dengan berpuasa sunnah pada hari Kamis.



Lantas benarkah hal ini?

Mari kita ikuti dasar seLanjutnya.


Dari Abu Hurairah, ia
berkata: Bahwa
Rasulullah saw telah
bersabda:
”Apabila datang bulan Ramadhan, maka
dibukalah pintu-pintu
surga dan ditutup pintu-
pintu neraka serta
syaitan di
belenggu.” (HR Muslim).


Sama haLnya dengan amalan seperti membaca Surah AL-ikhlas sekian kali maka kita menjadi penghuni surga. Atau mengikuti hadist secara suku Samin seperti LaaiLaahaiLLaLLAH yang setara dengan surga. Apakah dengan hadist itu kita secara otomatis menempati surga?

KaLo menurut AgaSta se kyok ngne iki iso diumpamakn0 seperti pepatah 2011 terbitan AgaSta,"Koyok nyiram kembang perawan etan omah soko cendeLo jeding sebeLah kuLon", transLate,"Bak menyiram gadis desa dari jendeLa kamar mandi sebeLah barat".artinya daLam mempeLajari sesuatu sangat mungkin memang meraih tujuan dengan cara terzebut tapi tak Lain hanya dengan peLuang mendekati mustahìL.

Al Qadhi mendefinisikan terbukanya pintu surga adaLah saat pintu neraka jauh dari qita dan menutup. Baik dihari Senin, Kamis Jum'at, atau hari2 seLama Ramadhan dimana kita taat,menjaLankan ibadah puasa,shoLat, dLL maka terbukaLah pintu surga. Definisi seLanjutnya sekaLipun dimana pintu surga dibuka LEBAR & pintu neraka ditutup rapat {Ramadhan} namun manusianya LaLai maka.....

ApabiLa tuLisan ini benar maka datangx dari ALLAH dan apabiLa saLah maka datangx dari setan oLeh karena itu saya m0h0n mangap yang sebesar2x.

KesimpuLanx;
MathoerSembahNuwun untuk Sementara.

0 komentar:

Posting Komentar